MPKD UGM. Kabupaten Sampang yang merupakan salah satu kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur ini juga mengalami pertumbuhan yang terus meningkat meskipun tidak sebesar kota-kota atau kabupaten-kabupaten lain di Jawa. Tesis ini disusun oleh : Achmad Chozin Adraie NIM :12/358077/PTK/09332 .Pembimbing Utama : Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D. Pembimbing Pendamping : Ir. Ahmad Sarwadi, M.eng., Ph.D. Dengan Judul tesis : Disparitas Wilayah Kabupaten Sampang (Regional Disparities of Sampang).
Karakteristik suatu wilayah yang cenderung berbeda dengan wilayah lainnya mengakibatkan pertumbuhan antar wilayah yang terjadi tidak sama, sehingga menimbulkan disparitas wilayah. Disparitas yang tinggi pada suatu wilayah dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat memicu terjadinya konflik seperti yang terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Sampang. Supaya disparitas tersebut tidak semakin tinggi, maka harus segera diatasi dengan mengetahui kondisi disparitas tersebut dan faktor apa yang mempengaruhinya. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengukur tingkat disparitas antar kecamatan yang terjadi di Kabupaten Sampang, (b) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya disparitas tersebut dan (c) mengetahui seberapa jauh upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sampang dalam mengurangi disparitas yang terjadi.
Penelitian ini menggunakan metode deduktif kuantitatif dengan data sekunder yang didukung oleh observasi dan wawancara. Data sekunder berupa data seluruh kecamatan di Kabupaten Sampang dianalisis secara statistik dan spasial. Secara statistik, analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda. Sedangkan secara spasial, data sekunder dipetakan untuk mendapatkan pola petanya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indeks Williamson Kabupaten Sampang adalah sebesar 0,4 dan Indeks Theilnya sebesar 0,13 yang berarti tingkat disparitasnya tergolong kecil, tetapi dari tahun 2009 sampai tahun 2011 cenderung naik. Berdasarkan tipologi Klassen pada tahun 2011, diketahui terdapat 7 dari 14 kecamatan yang berada di Kabupaten Sampang masih tergolong relatif tertinggal. Selain itu ditemukan faktor yang paling berpengaruh terhadap variasi nilai PDRB atas dasar harga konstan yang merupakan indikator disparitas wilayah yaitu kepadatan penduduk, angka partisipasi kasar tingkat SLTA dan rasio panjang jalan terhadap luas wilayah. Terhadap disparitas yang terjadi ini Pemerintah Kabupaten Sampang telah mengupayakan peningkatan pertumbuhan di wilayah bagian tengah yang merupakan wilayah tertinggal.
Pembaca web MPKD UGM silahkan untuk berbagi tulisan dan tanggapan yang bersifat positif dan membangun. Untuk komentar silahkan anda masukan di bawah tulisan atau anda bisa menyebarkan tulisan ini dengan mengklik ikon bagikan ini dan beri penilaian dengan like this. Anda juga bisa masuk di page mpkd dengan alamat sebagai berikut : Page MPKD UGM. Serta kunjungi juga groupnay MPKD di Magister Perencanaan Kota & Daerah di facebook. Pembaca yang budiman selain melalui google drive, naskah publikasi ini bisa juga di akses melalui website : http://etd.ugm.ac.id.