MPKD-UGM. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota layak anak di Indonesia. Selama tiga tahun berturut-turut, 2011 sampai 2013 meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak tingkat madya. Pada identifikasi awal diketahui bahwa prestasi ini didapatkan dengan suksesnya program kampung ramah anak berbasis rukun warga (RW) di Kota Yogyakarta.
Ruang Terbuka Publik Dalam Konteks Kota Layak Anak Di Kota Yogyakarta Studi Kasus : Taman Pintar Dan Lempuyangan. Berdasarkan tulisan dari saudari Suhartini NIM : 12/342272/PTK/08554. Pembimbing Utama : Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A. Pembimbing Pendamping : Dr. Ir. Suryanto, MSP.
Namun bagaimana dengan lingkungan kota lebih luas? Hal ini patut diperhatikan dan menjadi ide awal penelitian untuk mengetahui seperti apa ruang publik yang dikunjungi anak-anak di Kota Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui ragam variasi ruang publik yang digunakan anak-anak baik pada ruang publik terencana Taman Pintar maupun ruang publik yang tumbuh spontan seperti Lempuyangan, sehingga didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ruang publik ramah anak di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode studi kasus. Desain yang dipilih adalah multi kasus yang membandingkan kasus satu dengan kasus lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara accidental sampling dengan narasumber anak-anak dan orang tua. Teknik analisis yang didasarkan pada proposisi teori kemudian membangun deskripsi kasus dengan data-data lapangan hingga melakukan sintesis lintas kasus.
Penelitian mengenai ruang publik anak di Kota Yogyakara mengkaji dari (1) faktor lokasi, (2) faktor fasilitas, (3) faktor aksesbilitas, (4) faktor keamanan, (5) faktor kenyamanan, (6) faktor daya tarik, (7) faktor variasi kegiatan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tiap lokasi ruang publik memiliki karakteristik yang berbeda disesuaikan dengan daya tarik yang ditawarkan pada tiap tempat. Taman Pintar dan Lempuyangan memiliki kesamaan faktor dalam menciptakan ruang publik bagi anak yaitu berada pada lokasi yang strategis, aksesbilitas yang mudah dicapai, dan memiliki daya tarik tersendiri. Kondisi Taman Pintar menunjukkan ruang publik telah ramah anak sedangkan Lempuyangan yang memiliki keterbatasan lahan kurang memfasilitasi anak-anak dalam bermain, terutama dari faktor fasilitas, kenyamanan, keamanan, dan variasi kegiatan. Namun, dari tingkat kunjungan ke Lempuyangan yang lebih sering daripada Taman Pintar ditemukan faktor pendukung dalam menciptakan ruang publik anak adalah (8) faktor rasa tempat dan (9) fleksibilitas ruang. Kedua faktor ini menjadikan ruang publik lebih responsif dan terasa hidup sehingga anak-anak dapat melakukan interaksi yang dinamis dengan lingkungannya. Dapat disimpulkan bahwa kesembilan faktor lokasi, fasilitas, aksesbilitas, keamanan, kenyamanan, daya tarik, variasi kegiatan, rasa tempat, dan fleksibilitas ruang saling terkait satu sama lain dalam mewujudkan ruang publik ramah anak di Kota Yogyakarta.
Pembaca web MPKD UGM silahkan untuk berbagi tulisan dan tanggapan yang bersifat positif dan membangun. Untuk komentar silahkan anda masukan di bawah tulisan atau anda bisa menyebarkan tulisan ini dengan mengklik ikon bagikan ini dan beri penilaian dengan like this. Anda juga bisa masuk di page mpkd dengan alamat sebagai berikut : Page MPKD UGM. Serta kunjungi juga groupnay MPKD di Magister Perencanaan Kota & Daerah di facebook. Pembaca yang budiman selain melalui google drive, naskah publikasi ini bisa juga di akses melalui website : http://etd.ugm.ac.id.