MPKD – UGM. Pembangunan adalah proses yang holistik. Pembangunan sebagai suatu proses jangka panjang yang menyangkut keterkaitan timbal balik antara faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional secara berkelanjutan (LAN, 2008). Di Indonesia meski dikenal perbedaan istilah pembangunan nasional, pembangunan daerah dan pembangunan sektoral namun azas dasar pembangunan tetap sama. Bahwa semua pembangunan tersebut berdasarkan asas pemerataan dan berkeadilan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan yang tinggi serta untuk tetap membina dan menjaga stabilitas nasional, baik ekonomi, sosial, budaya, politik, keamanan dan ketahanan nasional pada semua segi kehiduapan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Fokus utama pengembangan wilayah dapat ditinjau dari sudut pandang penataan ruang dan sudut pandang ekonomi. Pengembangan wilayah berdasarkan sudut pandang penataan ruang yaitu memanfaatkan ruang seefisien mungkin. Inilah perbedaannya dengan perencanaan wilayah yang ditinjau dari sudut ekonomi. Pertimbangan mengenai pentingnya dimensi tata ruang wilayah dalam perencanaan pembangunan dapat diungkapkan melalui lima persoalan utama ekonomi wilayah, yaitu (Adisasmita, 2008):
- Penentuan lansekap ekonomi mengenai penyebaran kegiatan-kegiatan ekonomi pada tata ruang wilayah.
- Berkaitan dengan diperkenalkannya konsep wilayah dalam analisis teoritik.
- Menganalisis interaksi antar wilayah-wilayah. Dapat dibedakan dua bentuk interksi wilayah yaitu arus pergerakkan faktor produksi dan pertukaran komoditas.
- Persoalan analisis optimum atau keseimbangan antar wilayah.
- Berkaitan dengan persoalan kebijakan wilayah.
- Semua langkah dalam proses merupakan bagian siklus yang berkesinambungan, dimana tujuan secara periodik dipertimbangkan, sasaran dirumuskan kembali.
- Rencana yang dipublikasikan bukan suatu akhir proses, tetapi suatu yang diproduksi dari waktu ke waktu karena alasan praktis.
- Pengumpulan dan Analisis Data bukan langkah yang berurutan dalam proses, tetapi suatu fungsi secara kontinyu mendukung semua langkah yang lain dan menerima informasi dari yang lain.
- Mengembangkan 6 (enam) koridor ekonomi Indonesia, dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan di setiap koridor dengan mengembangkan klaster industri dan atau kawasan ekonomi khusus yang berbasis sumber daya unggulan (komoditi);
- Memperkuat konektivitas nasional, yang meliputi konektivitas intra dan inter pusat-pusat pertumbuhan, intra pulau (koridor), dan pintu perdagangan internasional;
- Mempercepat kemampuan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama.