MPKD – UGM. Mengingat dampak negatif dari program intensifikasi pertanian, berbagai kampanye/ajakan untuk kembali ke gaya hidup alami telah disuarakan secara global dengan menyarankan pengimplementasian pertanian yang ramah lingkungan melalui sistem pertanian organik.
Tesis ini disusun oleh : EDO NOFRIADI NIM : 14/370973/PTK/09772 Sebagai pembimbing utama : Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng., Ph.D. dengan judul : Proses Pengembangan Sistem Pertanian OrganikDi Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat,Indonesia (Development Process Of Organic Farming System In Solok Regency, West Sumatera Province,Indonesia).
Indonesia dan Jepang adalah contoh negara yang telah menerapkan pertanian organik. Di Indonesia pengembangan pertanian organik menemui banyak kendala seperti kurangnya kesadaran dan pertimbangan untuk penggunaan produk organik. Hanya beberapa area yang mencapai keberhasilan dalam penerapan pertanian organik. Nagari Sariak Alahan dan Sungai Abu adalah contoh area yang sukses menerapkan pertanian organik. Untuk mencapai tujuan penelitian, penelitian dilakukan terhadap 100 orang petani organik, 30 orang petani non-organik, wawancara dengan lembaga sertifikasi organik di Jepang, menganalisis proses pembangunan pertanian organik, dan membandingkan pertanian organik di Jepang dan Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan dilaksanakan dengan skema sederhana. Organisasi petani organik didirikan pada tahun 2009 untuk mendukung pengembangan kegiatan pertanian organik, pengelolaan sumber daya didasarkan pada demokrasi, dan proses pengendalian mengacu pada standar nasional tentang pertanian organik. Untuk faktor yang mempengaruhi pembangunan pertanian organik, indikator sumber daya manusia menunjukan dampak yang signifikan, sementara komunikasi, disposis dan birokrasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Melihat perbandingan pertanian organik di Jepang dan Indonesia tidak ditemui perbedaan yang berarti.
Hal unik ditemukan di Sumatera Barat dimana lembaga sertifikasi pertanian organik dimiliki oleh pemerintah sehingga memudahkan petani unutk mengurus sertifikasi organik karena biaya ditanggung oleh pemerintah. Penelitian ini menunjukan bahwa proses pengembangan pertanian organik di lokasi penelitian berjalan dengan baik serta memiliki organisasi independen.
Kegiatan pertanian organik di lokasi penelitian dapat menjadi salah satu acuan pengembangan pertanian organik di daerah lain. Selanjutnya untuk meningkatkan jumlah petani organik, kendala untuk memulai pertanian organik harus dikurangi. Upaya untuk memperluas pasar (domestik dan internasional) akan menjamin keberlanjutan masa depan pertanian organik.
Pembaca web MPKD UGM silahkan untuk berbagi tulisan dan tanggapan yang bersifat positif dan membangun. Untuk komentar silahkan anda masukan di bawah tulisan atau anda bisa menyebarkan tulisan ini dengan mengklik ikon bagikan ini dan beri penilaian dengan like this. Anda juga bisa masuk di page mpkd dengan alamat sebagai berikut : Page MPKD UGM. Serta kunjungi juga groupnay MPKD di Magister Perencanaan Kota & Daerah di facebook. Pembaca yang budiman selain melalui google drive, naskah publikasi ini bisa juga di akses melalui website : http://lib.ugm.ac.id.
Keywords: pertanian organik, petani, pembangunan, pertanian