Pada Oktober 2021, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama menggandeng Magister Pererncanaan Wilayah dan Kota UGM dalam penyusunan kawasan wisata Bukit Aitumieri, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Kawasan Cagar Budaya Aitumieri di Kabupaten Teluk Wondama merupakan situs peninggalan pada masa zending yang sampai saat ini menjadi bukti peninggalan awal mulanya peradaban bagi Orang Papua. Situs peninggalan peradaban Orang Papua ini memiliki ikatan moral dan batin yang kuat bagi Orang Papua, sehingga daya tariknya tidak pernah hilang. Kawasan ini memiliki beberapa titik peninggalan sejarah, diantaranya Batu Peradaban yang merupakan lokasi pijakan Pendeta S.I.Kijne saat memberikan pelajaran, Rumah tinggal S.I.Kijne, Batu Inspirasi yang merupakan tempat S.I.Kijne melakukan meditasi dan mencari inspirasi, Sekolah dan Asrama Murid Aitumieri, dan Gereja Miei.
Potensi ini apabila dibangun kembali akan menunjukan nilai pelestarian serta memberikan manfaat ekonomi bagi daerah dan juga menunjukkan nilai-nilai kearifan lokal yang kuat di masa depan. Atas dasar tersebut, maka dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Rasiei kawasan Cagar Budaya Aitumieri ditetapkan sebagai Sub Bagian Wilayah Kota yang Diprioritaskan. Maksud dari penyusunan Masterplan Kawasan Bukit Aitumieri adalah sebagai upaya percepatan pelestarian dan pengembangan Situs Cagar Budaya Aitumieri sesuai dengan prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. Adapun tujuan dari penyusunan DED Kawasan Cagar Budaya Aitumieri adalah menghasilkan konsep pengembangan dan pelestarian yang bernilai sejarah, bernilai kearifan lokal dan berkelanjutan dalam rangka mendukung wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Teluk Wondama