Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada (MPWK-UGM) menyelenggarakan Urban Research Forum yang merupakan platform yang inklusif memfasilitasi berbagai pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan ilmu, pengetahuan, dan praktek perencanaan serta pengelolaan transformasi kota yang berkelanjutan, khususnya melalui riset.
Perkembangan teknologi informasi dalam beberapa dekade telah memunculkan salah satu konsep perencanaan yang banyak diperbincangkan dalam beberapa tahun belakangan ini, yaitu smart city. Mulai dari pengembangan e-government hingga pada tahun 2017 Kementrian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan program Gerakan menuju 100 Smart City yang bertujuan untuk membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.
Beberapa tahun belakangan, permasalahan perkotaan di Indonesia semakin beragam, mulai dari perubahan iklim, kurang meratanya pembangunan infrastruktur, hingga hadirnya COVID-19 di Indonesia di tahun ini dan dampak yang ditimbulkannya. Ketahanan kota merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk menghadapi transformasi perkotaan tersebut. Dengan memahami sistem kota secara menyeluruh dan memperhitungkan risiko yang akan dihadapi, sebuah kota dapat beradaptasi dengan dampak dan perubahan yang terjadi.
Dr. Tri Mulyani Sunarharum, S.T.
Seminar URF sesi ke-2 dilaksanakan pada tanggal 15 September 2020 dari pukul 10.00 hingga 12.30 dengan tema “Urban Planning in The Era of Disruption: Towards Indonesia Emas, 2045″ yang dilaksanakan secara online dengan 488 peserta dan Youtube live streaming yang telah mencapai 1200 penonton. Acara ini dimoderatori oleh Prof. Bakti Setiawan dan dipandu oleh Dr. Tri Mulyani Sunarharum dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM.
Keynote speaker pada sesi kali ini adalah Prof. Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi Indonesia. Beliau membahas tentang tantangan dan peluang penelitian, teknologi, dan inovasi di era disrupsi. Dengan “Visi Indonesia” untuk menjadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2045 dan jumlah penduduk perkotaan yang terus meningkat, maka market opportunity di Indonesia kian menjadi semakin besar. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya tenaga terampil (skilled workers) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Lebih jauh, dengan melimpahnya sumber daya alam, Indonesia harus memanfaatkannya dengan mengembangkan manufaktur berbasis sumber daya alam sebagai penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. Dalam kasus ini, harus ada perubahan paradigma dalam pengembangan ekonomi, tidak hanya berbasis sumber daya alam namun mulai beralih ke ekonomi berbasis inovasi.
Topik kedua, dibawakan oleh Gayatri Singh Ph.D. dari World Bank (Bank Dunia) yaitu “Realizing Indonesia’s Urban Potential in the Era of Disruption”. Meskipun urbanisasi membantu kesejahteraan masyarakat secara global, hal ini tidak terjadi secara mudah. Dalam perkembangannya, urbanisasi telah membantu memberikan manfaat bagi Indonesia, tetapi manfaat yang diberikan tidak semaksimal negara-negara di Asia Timur. Alasan utama mengapa hal ini terjadi adalah karena ketidakefisien-an dalam pembangunan perkotaan dan tidak terhubungnya perencanaan dan investasi infrastruktur. Indonesia memiliki perkembangan pada peningkatan akses ke layanan dasar tetapi kesenjangan tetap ada pada kelompok tertentu. Terdapat tiga bidang perhatian dalam pembangunan perkotaan yang perlu diperhatikan menurut Gayatri Singh. Pertama, Truly embracing multi-dimensional resilience at the heart of urban development, kedua adalah from sectoral silos to integration for transformation dan terakhir data ecosystem that includes communities.
Pemateri ketiga adalah Prof. Dr. Deden Rukmana yang memaparkan tentang “Planning Megacities in the Global South”. Megacities didefinisikan sebagai kawasan perkotaan dengan populasi lebih dari sepuluh juta orang dan sebagian besar berada di Global South. Di bagian ini, Prof. Deden Rukmana menjelaskan analisis komparatif megacities di beberapa negara, membahas tantangan, proses, best practice, dan beberapa inisiatif program terkait urbanisasi di Megacities in The Global South. Beberapa pelajaran penting yang dapat diambil dari pembahasan topik ini, diantaranya urbanisasi yang cepat perlu dikelola dengan kebijakan perencanaan terutama di daerah pinggiran, dualisme perkotaan adalah karakteristik kota-kota besar yang berbeda di Global-south, ketimpangan sosial dan ekonomi harus menjadi kacamata penting dalam merencanakan megacities, dan rencana yang kreatif dan responsif dibutuhkan untuk mengembangkan infrastruktur.
Pembicara terakhir adalah Wicaksono Sarosa PhD. yang menjelaskan perspektif masyarakat sipil dalam transformasi perkotaan di Indonesia. Pengalaman Indonesia dalam menangani urbanisasi di masa lalu, seperti sedikitnya infrastruktur yang dibangun menyebabkan tidak terencana-nya area perkotaan. Dengan proyeksi penambahan 82 juta lebih penduduk perkotaan pada tahun 2045, apabila usaha yang dilakukan di masa depan cenderung sama dengan sebelumnya, maka akan timbul beberapa masalah. Masalah tersebut diantaranya, konsentrasi penduduk di pulau Jawa, ancaman pada luas lahan pertanian subur yang tersisa, dan tidak maksimalnya manfaat urbanisasi. Kebijakan perkotaan nasional diperlukan untuk mengatasi situasi ini agar kawasan perkotaan lebih layak huni, inklusif dan “berbudaya”. SDGs dan The New Urban Agenda dapat menjadi pedoman kerangka kerja pemerintah daerah untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Dalam presentasi ini, para pembicara juga menjelaskan beberapa contoh inisiatif perkotaan terkait target SDGs dan The NUA.
Seminar berjalan sangat lancar dimana peserta sangat antusias, banyaknya pertanyaan yang muncul, serta jumlah peserta melalui Zoom Meeting maupun di Youtube Live Streaming. Seminar dapat disaksikan di channel YouTube MPWK UGM. Presentasi pembicara dapat diunduh di tautan ini http://bit.ly/Paparan-URF2
Salah satu kegiatan dari Forum tersebut adalah penyelenggaraan seminar online berkala dengan kerangka tema besar “Sustainable Urban Transformation in Indonesia: Towards Indonesia Emas 2045”. Rangkaian webinar ini diadakan dengan dukungan ASPI dan IAP.
Seminar Online kedua dengan tema “Urban Planning in The Era of Disruption: Towards Indonesia Emas, 2045” akan diselenggarakan pada:
Hari, tanggal : Selasa, 15 September 2020
Pukul : 10.00 – 12.00 WIB
Registrasi : bit.ly/URF2nd (tautan Zoom Meeting akan dikirimkan pada H-1 Seminar)
Narasumber utama:
Prof. Bambang P.S Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D. – Menteri Riset dan Teknologi Indonesia
Narasumber tamu:
1. Gayatri Singh Ph.D. – Senior Urban Development Specialist, The World Bank
2. Prof. Dr. Deden Rukmana – Chairperson of the Department of Community and Regional Planning, Alabama A&M University, USA
3. Wicaksono Sarosa, Ph.D – Chief Knowledge Worker, RuangWaktu Knowledge Hub
Webinar ini gratis dan terbuka untuk umum. Untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi:
- Indah +62 812-2693-133 (WhatsApp chat only)
- Eko +62 812-2693-142 (WhatsApp chat only)
- Email: mpwk@ugm.ac.id
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan pengembangan penelitian dan inovasi dari para pemangku kepentingan dari berbagai lintas disiplin. Untuk mendukung hal tersebut, Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada (MPWK UGM) menyelenggarakan Urban Research Forum (URF) yang menjadi platform bagi akademisi, peneliti, praktisi dan birokrat untuk berbagi dan memperkaya pengetahuan dan pengalaman seputar transformasi perkotaan. Kegiatan utama dalam URF adalah serangkaian seminar online bulanan di Tahun 2020 yang mengusung tema “Sustainable Urban Transformation in Indonesia: Towards Indonesia Emas 2045”. Adapun seminar online perdana di Bulan Kemerdekaan ini mengusung tema khusus, yaitu “Research on Agenda on Sustainable Urban Transformation in Indonesia: Beyond Pandemic Covid-19 and The New Normal”.
Seminar yang diadakan pada tanggal 18 Agustus 2020 ini mengundang Dr. (H.C.) Ir. Suharso Monoarfa – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kepala BAPPENAS) sebagai Pembicara Utama; serta mengundang beberapa Pembicara Tamu, yaitu: Prof. Victoria A. Beard – Associate Dean of Research, Department of City and Regional Planning, Cornell University, USA; Dr. Phil. Hendricus Andy Simarmata, S.T., M.Si. – Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP); dan Dr.sc.agr. Iwan Rudiarto, S.T., M.Sc. – Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI). Setiap pembicara membawakan topik spesifik yang dimoderatori oleh Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. dan dipimpin oleh Dr. Tri Mulyani Sunarharum, S.T.. Seminar online tersebut selenggarakan melalui Zoom yang juga ditayangkan secara langsung di Kanal YouTube MPWK UGM dan akun Instagram @mpwk.ugm dengan jumlah peserta mencapai sekitar 700 orang.
Paparan Seminar Online Perdana Urban Research Forum MPWK UGM dapat diunduh di Link Berikut.
Tujuan dari seri seminar “Urban Research Forum Seminar Series 2020″ diantaranya:
pemangku kepentingan perkotaan;