Pada Hari Kamis, 8 April 2021, Fakultas Teknik mengadakan webinar “Mengenal Program Pascasarjana Fakultas Teknik UGM” 2021. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan 24 program studi pascasarjana, baik jenjang magister maupun doktoral. Pada kesempatan ini, Magister Perencanaan Wilayah dan Kota diwakili oleh Ketua Prodi MPWK, Bapak Sani Roychansyah menjelaskan tentang proses belajar mengajar di MPWK UGM, kurikulum, admisi, hingga fasilitas yang dimiliki oleh MPWK UGM. Pada kesempatan kali ini pula, program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK) untuk pertama kalinya memperkenalkan diri sebagai program studi baru pada jenjang doktor yang diwakilkan oleh Ketua Program Studi, Bapak Prof. Bambang Hari Wibisono. Peserta webinar sangat antusias dan aktif melontarkan pertanyaan mengenai program studi pascasarjana FT UGM, termasuk MPWK dan DPWK.
AGENDA-ind
Please refer to Author Guidelines on http://jurnal.ugm.ac.id/best
9. Regional and Rural Planning.
Berdasarkan SK Dekan FT Nomor 3270/H1.17/PS/2019 (21 Mei 2019), Fakultas Teknik akan memberikan insentif bagi mahasiswa Program Pascasarjana yang berprestasi memperoleh penghargaan dalam Seminar Nasional maupun Internasional sebagai The Best Paper/ The Best Poster/ The Best Presenter.
Kriteria insentif yang akan diberikan sebagai berikut:
- Level Nasional : Rp 1.500.000
- Level Internasional: Rp 3.000.000
Syarat Pengajuan Insentif:
Pada hari Senin, 8 Februari 2021, Magister Perencanaan Wilayah dan Kota UGM mengadakan kuliah perdana dengan mengundang Bapak Setiaji, S.T., M.Si selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat sebagai pembicara. Topik diskusi yang diangkat pada kuliah perdana kali ini adalah terkait Integrasi dan Visualisasi Dashboard Smart City dengan studio kasus pada penanganan COVID-19 di Jawa Barat. Diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Ketua Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Bapak Deva Fosterharoldas dan Ketua Program Studi MPWK, Bapak Muhammad Sani Roychansyah, kuliah ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa S1 dan S2 PWK dan dosen pengajar lainnya.
International Joint Studio pada Semester Genap 2020/2021 mengusung tema Implementing Urban Regeneration in Indonesia dengan studi kasus Kawasan Heritage di Kotabaru, Yogyakarta.
Mata Kuliah ini diselenggarakan oleh Program Studi S1 dan S2 Perencanaan Wilayah dan Kota UGM, atas kerjasama dengan Prodi SAPPK ITB, Prodi PWK UNDIP, Prodi PWK UB, dan KotaLab Perancis.
Beberapa keuntungan mengikuti MKP ini, yaitu:
– Mendapatkan kuliah dan pembimbingan dari Dosen UGM/ITB/UNDIP/UB
– Mendapatkan kuliah tamu/masukan dari komunitas asosiasi profesional (IAP/IAI)
– Mendapatkan pembimbingan secara langsung dari praktisi perencana KotaLab, Perancis
– Menambah jejaring, wawasan, dan pembelajaran dari mahasiswa S1 dan S2 dari universitas mitra (ITB, UNDIP, UB)
– Mengasah kemampuan komunikasi secara profesional dengan komunitas di luar UGM dan kepada komunitas internasional (MKP ini diselenggarakan dalam Bahasa Inggris)
– Mendapatkan sertifikat setelah menyelesaikan MKP
Kuliah perdana Magister Perencanaan Wilayah dan Kota semester genap 2020/2021 akan mengundang Bapak Setiaji S.T., M.Si (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat) dengan membahas topik terkait Integrasi Data dan Visualisasi Dashboard Smart City: Kasus Penanganan COVID-19 di Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Senin, 8 Februari 2021
Waktu : pukul 09.00-11.00 WIB
Webex Meeting Link : bit.ly/kuliahperdana2021
Youtube Live Link : ugm.id/MPWKLive
Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada (MPWK-UGM) menyelenggarakan Urban Research Forum yang merupakan platform yang inklusif memfasilitasi berbagai pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan ilmu, pengetahuan, dan praktek perencanaan serta pengelolaan transformasi kota yang berkelanjutan, khususnya melalui riset.
Perkembangan teknologi informasi dalam beberapa dekade telah memunculkan salah satu konsep perencanaan yang banyak diperbincangkan dalam beberapa tahun belakangan ini, yaitu smart city. Mulai dari pengembangan e-government hingga pada tahun 2017 Kementrian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan program Gerakan menuju 100 Smart City yang bertujuan untuk membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.
Beberapa tahun belakangan, permasalahan perkotaan di Indonesia semakin beragam, mulai dari perubahan iklim, kurang meratanya pembangunan infrastruktur, hingga hadirnya COVID-19 di Indonesia di tahun ini dan dampak yang ditimbulkannya. Ketahanan kota merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk menghadapi transformasi perkotaan tersebut. Dengan memahami sistem kota secara menyeluruh dan memperhitungkan risiko yang akan dihadapi, sebuah kota dapat beradaptasi dengan dampak dan perubahan yang terjadi.